Mengapa Air Bersih Semakin Langka di Indonesia: Penyebab dan Solusinya
Mengapa air bersih semakin langka di Indonesia? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak kita ketika melihat kondisi sumber air di tanah air semakin memprihatinkan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hanya sekitar 34% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih secara layak. Angka ini menunjukkan bahwa masalah ketersediaan air bersih masih menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.
Salah satu penyebab utama kelangkaan air bersih di Indonesia adalah tingginya tingkat polusi air. Menurut Dr. Ir. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, pencemaran air oleh limbah industri dan domestik menjadi ancaman serius bagi ketersediaan air bersih. “Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama sumber air,” ujar beliau.
Selain itu, deforestasi yang terus berlangsung juga turut berkontribusi terhadap kelangkaan air bersih. Menurut Prof. Dr. Emil Salim, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, penebangan hutan secara besar-besaran menyebabkan hilangnya fungsi hutan sebagai penyerap air hujan. “Kita harus segera melakukan langkah-langkah konkret untuk menghentikan deforestasi agar ketersediaan air bersih di Indonesia dapat terjaga,” ungkap Prof. Emil.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan air bersih di Indonesia, diperlukan langkah-langkah yang konkret dan berkesinambungan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengelolaan sumber air secara berkelanjutan. Menurut Dr. Ir. Rachmat Witoelar, Ketua Dewan Pengarah WWF Indonesia, pengelolaan sumber air yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui penanaman kembali hutan-hutan yang telah gundul, serta pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam proses pengolahan air.
Selain itu, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat juga sangat diperlukan dalam menjaga ketersediaan air bersih. Menurut Dr. Ir. Sarwono Kusumaatmadja, mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, pendidikan lingkungan sejak dini perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih peduli terhadap keberlangsungan sumber air. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga air bersih agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” tegas beliau.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan masalah kelangkaan air bersih di Indonesia dapat teratasi secara bertahap. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Emil Salim, “Kita harus bergerak bersama-sama untuk menjaga ketersediaan air bersih di Indonesia. Jika tidak sekarang, kapan lagi?” Semoga dengan upaya yang terus dilakukan, Indonesia dapat terbebas dari masalah kelangkaan air bersih dan tercipta lingkungan yang sehat dan lestari.