Krisis Air Bersih di Indonesia: Mengapa Masalahnya Semakin Akut
Krisis air bersih di Indonesia menjadi masalah yang semakin akut. Permintaan akan air bersih semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan industri. Namun, pasokan air bersih yang terbatas dan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan krisis air bersih semakin parah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 60% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih. Hal ini membuat jutaan orang di Indonesia harus berjuang setiap hari untuk mendapatkan air bersih yang layak.
Pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Budi Santoso, mengatakan bahwa salah satu penyebab krisis air bersih di Indonesia adalah kerusakan lingkungan akibat deforestasi dan polusi. “Kita perlu melakukan upaya untuk menjaga kelestarian hutan dan sungai agar pasokan air bersih bisa terjaga,” ujarnya.
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sumber air juga menjadi faktor utama yang memperparah krisis air bersih. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai dan membuat air menjadi tercemar.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Yuyun Harmono, menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih di Indonesia. “Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis air bersih ini, seperti memperbaiki infrastruktur air dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya.
Krisis air bersih di Indonesia bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Kita semua harus bersama-sama berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber air agar generasi mendatang juga bisa menikmati air bersih yang layak. Semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia industri harus bekerja sama untuk mengatasi krisis air bersih yang semakin akut di Indonesia.