Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya dampak minimnya air bersih bagi kesehatan masyarakat Indonesia semakin terasa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 69,8% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih. Hal ini tentu menjadi perhatian serius, karena air bersih memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Menurut dr. Teguh Iman Santoso, seorang pakar kesehatan masyarakat, minimnya akses terhadap air bersih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. “Kurangnya konsumsi air bersih dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan pencernaan, hingga penyebaran penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air kotor,” ujar dr. Teguh.
Dampak minimnya air bersih juga dapat dirasakan dalam bidang sanitasi. Menurut data WHO, sekitar 60% rumah tangga di Indonesia tidak memiliki akses togel hk terhadap fasilitas sanitasi yang layak. Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit-penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, dampak minimnya air bersih juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kerugian ekonomi akibat minimnya akses terhadap air bersih mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan akibat penyakit-penyakit yang disebabkan oleh minimnya akses terhadap air bersih.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan investasi dalam penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menargetkan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2030.
Dengan adanya akses yang memadai terhadap air bersih, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, dr. Budi Gunadi Sadikin, “Air bersih bukan hanya kebutuhan, tapi juga hak asasi manusia. Kesehatan masyarakat Indonesia harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan.”