Mengapa pencemaran air meningkat di Indonesia? Dampaknya terhadap ketersediaan air bersih memang menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 64% sungai di Indonesia tercemar oleh limbah industri, domestik, dan pertanian. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Menurut Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo, seorang pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, “Pencemaran air di Indonesia terjadi karena minimnya pengawasan terhadap limbah yang dibuang ke sungai-sungai. Akibatnya, kualitas air menjadi buruk dan sulit untuk diolah menjadi air bersih.”
Dampak dari pencemaran air ini sangat terasa terutama terhadap ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, sekitar 27% masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Hal ini tentu sangat merugikan bagi kesehatan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang membuang limbah ke sungai secara ilegal. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam membuang sampah.
Menurut Dr. Ir. Diah Dwiana Lestiani, M.Si, seorang ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, “Penting bagi kita semua untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan menjaga kebersihan air, kita juga turut menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang.”
Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, diharapkan pencemaran air di Indonesia dapat dikurangi sehingga ketersediaan air bersih bagi masyarakat dapat terjamin. Semua pihak perlu berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup kita bersama.