Pemanfaatan sumber daya air yang tidak berkelanjutan menjadi perhatian utama di era modern ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menggunakan air tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Padahal, sumber daya air yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
Menurut Prof. Dr. Ir. Soemarno, M.Sc dari Institut Teknologi Bandung, “Pemanfaatan sumber daya air yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan kekeringan, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem air. Kita perlu mengubah paradigma kita dalam menggunakan air agar dapat berkelanjutan untuk generasi mendatang.”
Salah satu contoh pemanfaatan sumber daya air yang tidak berkelanjutan adalah penggunaan air tanah secara berlebihan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat penurunan permukaan air tanah di Indonesia mencapai 3-10 meter per tahun di beberapa daerah. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk dan aktivitas manusia yang tidak terkendali.
Dr. Ir. Bambang Susantono, Wakil Menteri BUMN dan Energi, mengatakan bahwa “Pemanfaatan sumber daya air yang tidak berkelanjutan juga dapat menyebabkan konflik antar pemangku kepentingan, terutama dalam hal pembagian air. Kita perlu mengelola sumber daya air secara bijaksana dan berkelanjutan agar dapat meminimalkan risiko konflik di masa depan.”
Untuk mengatasi masalah pemanfaatan sumber daya air yang tidak berkelanjutan, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah perlu melakukan regulasi yang ketat terkait pengelolaan sumber daya air, sementara masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan pemanfaatan sumber daya air dapat menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian sumber daya air demi kesejahteraan bersama.