Air bersih adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Namun, sayangnya, dampak kegiatan manusia terhadap kelangkaan air bersih semakin mengkhawatirkan. Kegiatan manusia seperti deforestasi, polusi, dan pembangunan yang tidak terkendali telah menyebabkan menurunnya ketersediaan air bersih di berbagai belahan dunia.
Menurut Dr. Michael Hanemann, seorang pakar lingkungan dari University of California, Berkeley, “Dampak kegiatan manusia terhadap kelangkaan air bersih sudah sangat nyata. Kita harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini sebelum terlambat.” Deforestasi, misalnya, telah menyebabkan rusaknya ekosistem hutan yang berperan sebagai penyaring air hujan. Akibatnya, air hujan tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah dan mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Selain deforestasi, polusi juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kelangkaan air bersih. Limbah industri dan domestik yang dibuang ke sungai tanpa pengolahan yang tepat dapat mencemari sumber air bersih. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, sekitar 60% sungai di Indonesia sudah tercemar akibat limbah industri dan domestik.
Pembangunan yang tidak terkendali juga turut berkontribusi terhadap kelangkaan air bersih. Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan pemukiman dan industri tanpa memperhatikan aspek lingkungan dapat mengganggu tata air dan menyebabkan penurunan kualitas air bersih.
Untuk mengatasi dampak kegiatan manusia terhadap kelangkaan air bersih, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Penegakan regulasi yang ketat terhadap pengelolaan sumber daya air, penghijauan kembali lahan yang telah terdeforestasi, serta pengelolaan limbah yang baik merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang.
Dalam sebuah wawancara dengan Prof. Dr. Ir. Emil Salim, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, beliau mengatakan, “Kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak kegiatan manusia terhadap kelangkaan air bersih. Kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat.” Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan kelangkaan air bersih dapat diminimalisir dan ketersediaan air bersih dapat terjamin untuk masa depan yang lebih baik.